
"Ketika saya bertugas di Pangalengan itu data atau angka stunting sudah tersaji sedemikian besar, di wilayah kecamatan Pangalengan."
Kemudian secara struktural untuk menanggulanginya di mulai dari Pemerintah Pusat sampai ke bawah di level Kabupaten yaitu. Wakil Bupati selaku ketua untuk penanganan stunting, jelas Camat.
Aksi-aksi sudah sering di lakukan sambung Camat, sebetulnya sudah berbagai upaya dari mulai fokus di penanganan anak yang sudah berstatus stunting itu, sudah di lakukan dari mulai bantuan Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun Pemkab Bandung, ujar orang nomer satu di Kecamatan Pangalengan.
Di sisi lain Camat menuturkan, bahwa penanganan itu dari mulai yang di mungkinkan stunting atau potensi stunting, antara lain pernikahan dini, pemeliharaan kesehatan gizi pada saat kehamilan, pemeriksaan dan lain-lain, tuturnya.
Itu terus di lakukan baik secara keilmuan, atau kegiatan -kegiatan yang sipatnya untuk mengarah tidak terjadinya stunting, pertama dari sisi kesehatan sudah di lakukan termasuk sanitasi di tambahkan lagi dengan hal-hal yang bersifat ke ilmuan termasuk di bidang ke keagamaan dari ulama dan KUA (Kantor Urusan Agama), imbuh Camat.
Ada juga kegiatan-kegiatan yang di berikan seperti pembekalan untuk parenting atau pengasuhan, dari mulai anak remaja yang menuju persiapan yang akan mendapatkan keturunan sampai kepada bayi yang telah lahir kemudian juga bagaimana peran pengasuhan terutama dalam asupan gizi, kata Camat.
Semua itu sambung Camat, sudah sering di lakukan melalui sosialisasi, penyuluhan dan di berbagai elemen dari mulai level sekolah atau dunia pendidikan, dunia usaha, government atau pemerintahan dari mulai Desa, RT RW, PKK dan organisasi -organisasi lain, sambungnya.
Masih Camat menambahkan, sudah beberapa kali menghadirkan narasumber dari berbagai pihak, bahkan termasuk kerja sama yang di lakukan dengan organisasi -organisasi yang peduli terhadap penanganan stunting ini terus kita lakukan ada si kop (Gerakan Ayo Cegah Stunting), dan lain-lain, pungkas Ramdhan Hidayat. (Ayi Supriatna)