
Kejadian ini diketahui oleh petugas keamanan yang saat itu mendengar ada suara pecahan kaca. "Selang tidak lama kemudian, terdengar suara yang keras seperti benda padat jatuh," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan.
Korban ditemukan kondisi sudah telungkup dan tidak bergerak. Selanjutnya petugas keamanan mendengar ada seseorang yang berteriak dari lantas 19.
"Saksi bersama-sama berinisiatif mendobrak pintu kamar nomor 1919, dan seketika didapati WNA Korea Selatan sedang memegang sepanci air panas mendidih di tangan kanan, sebilah pisau di tangan kiri, dan sambil mengancam menakut-nakuti para saksi," ungkap Hengki.
Security melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, kemudian polisi datang ke lokasi kejadian dan mengamankan pria WNA tersebut. "Kemudian anggota mendatangi lantai 19 tempat menetap WNA Korea Selatan," tuturnya.
Lebih lanjut Hengki menambahkan, WN Korea tersebut sempat mengurung diri, petugas keamanan apartemen mencoba membuka pintu unit apartemen lokasi korban jatuh. Akan tetapi pria Korea tersebut menutup diri. "Sudah dicoba diminta buka pintu oleh petugas sekuriti, akan tetapi WN Korea ini mengurung diri," katanya.
Saat ini tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya berada di lokasi untuk mengevakuasi WN Korea tersebut. "Kami masih mencoba melakukan evakuasi terhadap WN Korea ini," ucapnya. ( Red )