Istighosah dan Santunan Anak Yatim di MRMP, Wujud Dukungan dan Harapan Warga Sampung.
PONOROGO – Organisasi Masyarakat Sampung MASMOROGO menggelar kegiatan istighosah dan santunan anak yatim di pelataran Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban Reog (MRMP), Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, pada Jumat pagi kemarin. Kegiatan ini berlangsung khidmat, tertib, dan penuh nuansa kebersamaan.
Acara tersebut menjadi wujud nyata dukungan, apresiasi, serta partisipasi masyarakat Desa Sampung dan sekitarnya terhadap pembangunan Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban Reog yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Ratusan warga tampak hadir, mulai dari masyarakat umum, para pedagang di kawasan monumen, hingga unsur pemerintahan dan aparat keamanan.
Kegiatan istighosah dirangkaikan dengan santunan kepada anak yatim sebagai bentuk kepedulian sosial masyarakat. Seluruh rangkaian acara terselenggara berkat partisipasi para donatur serta para pedagang yang sehari-hari beraktivitas di sekitar kawasan Monumen Reog Ponorogo.
Masyarakat berharap kegiatan sosial dan keagamaan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain menjadi sarana doa bersama, kegiatan tersebut juga dinilai mampu memperkuat solidaritas sosial dan kebersamaan warga, selama mendapat dukungan dari berbagai pihak serta ketersediaan anggaran yang memadai.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Camat Sampung, Kepala Desa Sampung, Kapolsek Sampung, dan Danramil Sampung. Kehadiran unsur pemerintah dan TNI-Polri tersebut menjadi bentuk dukungan terhadap kegiatan positif yang diinisiasi langsung oleh masyarakat.
Dalam sambutannya, Pembina Paguyuban MASMOROGO, Rudi Dewanto, menegaskan bahwa MASMOROGO merupakan wadah resmi masyarakat Sampung yang dibentuk sebagai sarana aspirasi, komunikasi, serta kebersamaan warga Desa Sampung dan Kecamatan Sampung.
“MASMOROGO bukan wadah kepentingan kelompok tertentu, tetapi wadah bersama agar masyarakat Sampung tetap guyub rukun, berkontribusi, serta mengapresiasi pembangunan Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban,” ujarnya.
Selain memiliki jumlah anggota yang cukup besar dari masyarakat Sampung dan sekitarnya, MASMOROGO juga dikenal memiliki struktur kepengurusan organisasi yang kuat, solid, dan kompak. Para pengurus dan anggota berasal dari berbagai latar belakang profesi, sehingga mampu bekerja sebagai satu tim yang saling mendukung, menjaga kebersamaan, serta mengedepankan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.
Seiring waktu, organisasi ini terus berkembang dengan masuknya anggota-anggota baru dari Sampung dan wilayah sekitar. Dengan sumber daya manusia yang profesional, berbagai persoalan yang muncul, baik internal maupun eksternal, dapat diselesaikan secara bijak dan terukur.
Rudi Dewanto menyampaikan keyakinannya bahwa dengan kekompakan pengurus dan anggota, MASMOROGO mampu menjadi mitra strategis bagi berbagai pihak.
“Kami optimistis MASMOROGO dapat bekerja sama dengan semua pihak, baik pemerintah maupun elemen masyarakat lainnya, demi mendukung pembangunan, menjaga kondusivitas wilayah, dan mendorong kemajuan Sampung secara berkelanjutan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya agar keberadaan kawasan wisata Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban Reog dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam menggerakkan roda perekonomian lokal.
“Jika dikelola dengan baik dan melibatkan masyarakat lokal, kawasan wisata ini tidak hanya bermanfaat bagi warga Sampung, tetapi juga mampu membuka peluang usaha, menggerakkan ekonomi masyarakat, serta mengangkat Kabupaten Ponorogo sebagai tujuan wisata budaya dan peradaban,” tambahnya.
Rudi Dewanto juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo, Pemerintah Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Polsek, Koramil, serta dinas dan pihak terkait atas terwujudnya pembangunan Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban Reog. Ia berharap proses pembangunan dapat berjalan lancar dan selesai sesuai target yang telah ditetapkan.
Selain sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan, kegiatan istighosah tersebut juga menjadi sarana doa bersama atas berbagai peristiwa yang terjadi di Kabupaten Ponorogo dalam beberapa waktu terakhir. Masyarakat Sampung berharap Ponorogo ke depan semakin aman, tertata, maju, serta masyarakatnya semakin sejahtera dan cerdas.
(Liputan: Peni | Wartawan Gaptacyber Indonesia)

.jpeg)

.jpeg)


