Konflik Sengketa Lahan Sukahaji Bandung Memanas, Warga Jadi Korban Kericuhan
Bandung — Konflik sengketa lahan di kawasan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, kembali memanas dan berujung pada kericuhan antar kelompok massa. Peristiwa tersebut menimbulkan keresahan warga serta menyebabkan sejumlah orang mengalami luka-luka akibat bentrokan yang terjadi di lokasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun portal Gaptacyber Indonesia, kericuhan dipicu oleh sengketa kepemilikan lahan yang telah berlangsung lama. Ketegangan meningkat ketika dua kelompok yang saling mengklaim hak atas tanah bertemu di lapangan, hingga berujung aksi saling serang menggunakan benda keras seperti kayu dan besi.
Situasi di lokasi sempat tidak terkendali. Massa dilaporkan melakukan pemblokiran jalan dan pembakaran material di sekitar area sengketa, sehingga arus lalu lintas terganggu dan aktivitas warga lumpuh sementara. Aparat kepolisian diterjunkan untuk membubarkan massa dan mengamankan lokasi agar kericuhan tidak meluas.
Sejumlah warga disebut menjadi korban dalam insiden tersebut, baik akibat benturan fisik maupun dampak kekacauan di lapangan. Hingga saat ini, aparat masih melakukan pendataan terhadap korban serta menyelidiki pihak-pihak yang terlibat dalam kerusuhan.
Konflik Sukahaji sendiri kerap dikaitkan dengan dugaan praktik mafia tanah, di mana sengketa kepemilikan lahan melibatkan klaim sepihak, dokumen kepemilikan yang dipersoalkan, serta tekanan terhadap warga yang telah lama menempati kawasan tersebut. Kasus ini tidak hanya menjadi persoalan hukum, tetapi juga berkembang menjadi konflik sosial yang berpotensi berulang.
Pihak kepolisian menyatakan situasi telah berangsur kondusif, namun pengamanan masih dilakukan untuk mencegah bentrokan susulan. Aparat mengimbau seluruh pihak menahan diri dan menempuh jalur hukum dalam menyelesaikan sengketa lahan tersebut.
