
Kembali terjadi penganiayaan kepada James Nahampun Warga Kecamatan Sirandorung Tapteng sebagai saksi pasangan Capres Nomor dua Prabowo-Gibran pasca berlangsung Penghitungan Suara Ulang (PSU) di TPS 02 Desa Muara Ore Kecamatan Sirandorung.
James Nahampun dianiaya hingga opname. Hal itu disampaikan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Tapteng. ujar Hazmi Simatupang, kepada Wartawan. Selasa, 20/02/2024.
Lebih lanjut diterangkan: "Pada Hari Selasa sesuai keputusan KPUD Tapteng, dilakukan Penghitungan Suara Ulang (PSU) di Desa Muara Ore untuk TPS 2, 3 dan 4 di Kecamatan Sirandorung sore, Kami menerima laporan dari saksi yang juga teman James Nahampun sesama saksi untuk Pilpres pasangan Prabowo-Gibran yang bertugas pada itu," ungkapnya.
Ketua TKD Tapteng mengaku, James Nahampun yang merupakan saksi Prabowo-Gibran mengalami luka serius di bagian wajah ketika menghadiri PSU Kantor Camat. Selasa, (20/02/2024).
"Saat PSU Capres saksi kami atas nama James Nahampun telah di aniaya, di pukul hingga mengalami luka, mungkin sangat parah," jelas Hazmi Simatupang yang juga Ketua Partai Gerindra Tapteng.
Saat ini saksi Prabowo-Gibran telah dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Sedangkan pelaku telah diamankan pihak yang berwajib, katanya.
"Kami perintahkan langsung, agar Saksi tersebut dibawa ke rumah sakit terdekat.serta kami sudah menghubungi Kapolsek, Kapolsek mengatakan kepada kami, bahwa pelaku sudah di tangkap dan pelaku sudah dibawah ke Polres. Saat ini kami menunggu keluarga dari korban yang merupakan Saksi Prabowo-Gibran menuju Polres Tapteng untuk mendampingi," jelasnya.
Hazmi mengatakan belum mengetahui secara pasti motiv pemukulan yang diduga dilakukan saudara oknum caleg kepada saksi Prabowo-Gibran, urainya.
"Ini kita belum tahu secara detail apa yang menyebabkan pelaku melakukan penganiayaan terhadap saksi Prabowo-Gibran tersebut," ucap Hazmi.
Kawan saksi menyampaikan, karena saksi pilpres itu ada dua orang, menyampaikan yang menganiaya itu masih mempunyai hubungan keluarga dengan Ketua KPPS atau PPS, dan juga diduga punya hubungan Keluarga dengan salah satu caleg dari Partai tertentu, imbuhnya.
Kita sudah menyampaikan hal ini ke TKD Provinsi dan TKN dan mereka secara intens mengawal, juga meminta kita untuk mengawal proses ini secara ketat agar tidak terulang kembali seperti ini," tandasnya.(Pance).